Sindrom Guillain-Barré merupakan gangguan autoimun yang langka namun berbahaya, di mana sistem kekebalan menyerang sel-sel saraf yang sehat di sistem saraf perifer.
Hal ini menyebabkan kelemahan, mati rasa, dan kesemutan.
Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat dan segera, sindrom ini dapat mengakibatkan kelumpuhan.
Sindrom Guillain-Barré jarang terjadi.
Mengutip National Institute of Neurological Disorders and Stroke, sindrom ini hanya mempengaruhi sekitar 1 dari 100.000 orang di Amerika Serikat.
Penyebab Penyebab pasti sindrom Guillain-Barré tidak diketahui.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar dua pertiga orang dengan sindrom Guillain-Barré mengembangkannya segera setelah mereka sakit diare atau infeksi pernapasan.
Hal ini menunjukkan bahwa sindrom Guillain-Barré dipicu oleh respons imun yang tidak tepat terhadap penyakit sebelumnya.
Faktor risiko paling umum untuk sindrom Guillain-Barré adalah infeksi Campylobacter jejuni.
Campylobacter adalah salah satu bakteri penyebab diare yang paling umum di Amerika Serikat.
Ini sering ditemukan pada makanan yang kurang matang, terutama jenis unggas.
Pada sindrom Guillain-Barré, sistem kekebalan menyerang sistem saraf perifer.
Saraf di sistem saraf perifer menghubungkan otak ke seluruh tubuh dan mengirimkan sinyal ke otot.
Jika saraf ini rusak atau terganggu, otot tidak akan dapat merespons sinyal yang mereka terima dari otak.
Gejala pertama sindrom Guillain-Barré biasanya sensasi kesemutan di jari kaki, kaki, dan tungkai.
Kesemutan menyebar ke atas ke lengan dan jari Anda.
Gejalanya bisa berkembang sangat cepat.
Pada beberapa orang, penyakit ini bisa menjadi serius hanya dalam beberapa jam.
Gejala Sindrom Guillain-Barré sering dimulai dengan kesemutan dan kelemahan mulai dari kaki dan tungkai dan menyebar ke tubuh bagian atas dan lengan.
Saat Sindrom Guillain-Barré berkembang, kelemahan otot bisa berubah menjadi kelumpuhan.
Melansir Mayo Clinic, berikut tanda dan gejala Sindrom Guillain-Barré: Sensasi tertusuk jarum di jari tangan, jari kaki, pergelangan kaki atau pergelangan tangan Kelemahan pada kaki yang menyebar ke tubuh bagian atas Kesulitan berjalan Kesulitan dengan gerakan wajah, termasuk berbicara, mengunyah atau menelan Ketidakmampuan untuk menggerakkan mata Kesulitan dengan kontrol kandung kemih atau fungsi usus Detak jantung menjadi cepat Tekanan darah rendah atau tinggi Sulit bernafas Pengobatan Melansir Healthline, sindrom Guillain-Barré adalah proses inflamasi autoimun yang self-limiting, artinya akan sembuh dengan sendirinya.
Namun, siapa pun dengan kondisi ini harus dirawat di rumah sakit untuk dilakukan observasi secara ketat.
Gejalanya dapat dengan cepat memburuk dan bisa berakibat fatal jika tidak ditangani.
Pada kasus yang parah, orang dengan sindrom Guillain-Barré dapat mengembangkan kelumpuhan pada seluruh tubuh.
Kondisi ini dapat mengancam nyawa jika kelumpuhan mempengaruhi diafragma atau otot dada, mencegah pernapasan yang tepat.
Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi keparahan serangan kekebalan dan mendukung fungsi tubuh Anda, seperti fungsi paru -paru sembari menunggu sistem saraf pulih.
Berikut pengobatan yang bisa dilakukan: 1.
Plasmapheresis (pertukaran plasma) Tujuan plasmapheresis adalah untuk menghilangkan antibodi yang menyerang saraf dari darah Anda.
Selama prosedur ini, mesin digunakan untuk mengeluarkan darah dari tubuh Anda.
Mesin ini menghilangkan antibodi dari darah Anda dan kemudian mengembalikan darah ke tubuh Anda.
2.
Imunoglobulin intravena (IVIG) Imunoglobulin mengandung antibodi donor yang normal dan sehat.
Imunoglobulin dosis tinggi dapat membantu memblokir antibodi yang menyebabkan sindrom Guillain-Barré.
Untuk perawatan lainnya, Anda mungkin akan diberikan obat untuk menghilangkan rasa sakit dan mencegah pembekuan darah.
Anda akan menerima terapi okupasi dan fisik juga.
Selama fase akut penyakit, pengasuh akan secara manual menggerakkan lengan dan kaki Anda agar tetap fleksibel.
HATTA MUARABAGJA